KD. 3.11 Menganalisis fitur perangkat lunak pembelajaran
kolaboratif daring
E-Learning Dalam Pembelajaran
Jarak Jauh
A. PERSEPSI DASAR DAN
PENGERTIAN E-LEARNING
1. Persepsi Dasar E-learning
Perkembangan sistem komputer melalui jaringan internet
semakin meningkat. Internet merupakan jaringan publik. Keberadaannya sangat
diperlukan baik sebagai media informasi maupun komunikasi yang dilakukan secara
bebas. Salah satu pemanfaatan internet adalah pada sistem pembelajaran jarak
jauh melalui belajar secara elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah
e-learning. Saat ini program-program e-learning banyak diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan. Perkembangan e-learning sebagai sistem pembelajaran jarak
jauh dewasa ini banyak terjadi di kalangan lembaga pendidikan khususnya adalah
di tempat matrikulasi saya ini SEAMOLEC. Oleh karena itu, prospek perkembangan
e-learning melalui internet dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran terbuka
dan pembelajaran jarak jauh atau open and distance learning (ODL)
sangat pesat.
Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentang
e-learning yaitu:
- Electronic based
e-learning adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, terutama perangkat yang berupa elektronik. Artinya, tidak
hanya internet, melainkan semua perangkat elektronik seperti flm, video,
kaset, OHP, Slide, LCD Projector, tape dan lain-lain sejauh menggunakan
perangkat elektronik.
- Internet based,
adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet yang bersifat
online sebagai instrumen utamanya. Artinya, memiliki persepsi bahwa
e-learning haruslah menggunakan internet yang bersifat online yaitu
fasilitas
komputer yang terhubung dengan internet. Artinya
pembelajar dalam mengakses materi pembelajaran tidak terbatas jarak, ruang dan
waktu, bisa dimana saja dan kapan saja (any where and any time).
2. Pengertian E-learning
Sebenarnya luas sekali definisi/istilah mengenai
e-learning. Tapi menurut asal katanya E-Learning terdiri dari huruf āeā yang
merupakan singkatan dari elektronic dan kata learning yang
artinya pembelajaran. Jadi e-learning bisa diartikan sebagai pembelajaran
dengan memanfaatkan bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer.
Fokus paling penting dalam e-learning adalah proses belajarnya (learning) itu
sendiri, dan bukan pada āeā (electronic), karena electronik hanyalah sebagai
alat bantu saja. Pelaksanaan e-learning menggunakan bantuan audio, video, dan
perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.
E-learning sering pula disebut pembelajaran online
atau online course. Pembelajaran online dalam pelaksanaannya memanfaatkan
dukungan jasa teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, seperti
komputer, telepon, audio, video, transmisi satelit, dan sebagainya.
Pembelajaran online ini memungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan jarak
jauh yang bisa menjangkau lebih banyak orang dan berbagai tempat sampai daerah
terpencil atau pedalaman sekalipun yang membutuhkan pendidikan.
Dalam proses pembelajaran pengajar dan siswa
tidak perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan proses
pembelajaran, namun cukup dengan menggunakan internet sebagai medianya.
Pengajar cukup meng-upload data materi pembelajaran pada situs
e-learning. Pembelajar dapat mempelajari materi pembelajaran dari pengajar yang
bersangkutan dengan membuka situs e-learning tersebut. E-learning sangat
berkembang karena relatif tidak memerlukan biaya tinggi namun memiliki
jangkauan yang luas, sebab e-learning dapat menjangkau hingga ke seluruh dunia
tanpa dibatasi oleh kondisi geografis, sehingga lebih mudah untuk menyampaikan
informasi pembelajaran. E-learning adalah program aplikasi berbasis internet
yang memuat semua informasi tentang informasi seputar pendidikan yang jelas,
dinamis, dan akurat serta up to date serta memberikan kemudahan bagi para
pembelajar untuk melakukan pembelajaran secara online. Dengan adanya e-learning
berbasis web dapat membantu strategi pembelajaran dalam menyebarkan informasi
mengenai pendidikan secara luas.
B. KARAKTERISTIK DAN
MANFAAT E-LEARNING
1. Karakteristik
E-Learning
- Memanfaatkan jasa teknologi elektronik sehingga
dapat memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan mudah dan
cepat, baik antara pengajar dengan siswa, atau orang tua dengan siswa.
Misal : edmodoMemanfaatkan media komputer, seperti jaringan komputer
(computer networks) atau digital media).
- Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari
secara mandiri (self learning materials). Materi
pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga dapat di akses oleh
pengajar dan siswa, atau siapa pun tidak terbatas waktu dan tempat kapan
saja dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
- Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran
dan juga untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi
pendidikan, serta untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai
sumber informasi.
2. Manfaat E-Learning
Manfaat e-learning dengan penggunaan internet,
khususnya dalam pembelajaran jarak jauh, antara lain:
- Pengajar dan pembelajar/siswa dapat berkomunikasi
secara mudah dan cepat melalui fasilitas internet tanpa di batasi oleh
jarak, tempat, dan waktu. Secara reguler atau kapan saja kegiatan
berkomunikasi itu bisa dilakukan.
- Pengajar dan pembelajar/siswa dapat menggunakan
materi pembelajaran yang ruang lingkupnya sudah sistematis terjadwal
melalui internet, sehingga bagi pengajar bisa menilai seberapa jauh materi
pembelajaran tersebut disajikan, dan bagi pembelajar/siswa dapat menilai
seberapa jauh materi pembelajaran tersebut dapat dipelajari dan
dikuasainya.
- Materi pembelajaran dapat disimpan pada komputer
pembelajar/siswa dengan adanya situs download, sehingga pembelajar dapat
mengulang atau mempelajari kembali materi pembelajaran yang telah
dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
Pembelajar dapat menilai materi pembelajaran mana yang telah dikuasainya
dan terus dilanjutkan, atau materi pembelajaran mana yang belum
dikuasainya sehingga perlu dipelajari ulang (direview) sampai dikuasainya
atau dikonsultasikan kepada pengajar atau tutor secara online/posting
komentar.
- Internet dapat dijadikan media untuk melakukan
diskusi antara pengajar dengan pembelajar, baik untuk seorang
pembelajar/siswa, atau dalam jumlah pembelajar terbatas, bahkan massal.
Dengan diskusi ini akan bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
yang lebih luas, serta kemampuan dalam berdiskusi, mengajukan pertanyaan,
menjawab pertanyaan, atau mengajukan dan mempertahankan pendapat sendiri.
- Relatif lebih efsien dari segi tempat, waktu, dan
biaya. Pembelajaran dapat diakses di mana saja, termasuk bagi pembelajar
yang tinggal di daerah terpencil atau pedalaman yang jauh dari lembaga
pendidikan, perguruan tinggi atau atau sekolah. Berkaitan dengan ruang
atau tempat/fasilitas e-learning tidak membutuhkan ruangan atau tempat
yang luas sebagaimana ruang kelas konvensional, namun bisa di mana saja.
Teknologi ini telah memperpendek jarak antara pengajar dan pembelajar.
- Dari segi biaya, penyediaan layanan internet
lebih kecil biayanya dibanding harus membangun ruangan atau kelas pada
lembaga pendidikan sekaligus memeliharanya, serta menggaji para
pegawainya.
- Kerja sama dalam komunitas online yang memudahkan
dalam transfer informasi dan melakukan suatu komunikasi, sehingga tidak
akan kekurangan sumber atau materi pembelajaran.
- Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran.
Pembelajaran dengan dukungan teknologi internet membuat pusat perhatian
dalam pembelajaran pada pembelajar, sebagai ciri pokok dari e-learning.
Dalam pembelajaran pembelajar tidak bergantung sepenuhnya kepada pengajar,
namun belajar mandiri untuk menggali (mengeksplorasi) ilmu pengetahuan
melalui internet atau media teknologi informasi dan komunikasi lainnya.
Kemandirian pembelajar akan meningkat, karena
setiap pembelajar/siswa dituntut untuk mempelajari dan mengembangkan materi
pembelajaran secara mandiri. Pembelajar belajar sesuai dengan kemampuannya
sendiri, sehingga akan meningkatkan rasa percaya dirinya.
C. KELEBIHAN E-LEARNING
- Meningkatkan interaksi pembelajaran (enchance
interactivity)
- Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan
kapan saja (time and place fexibility)
- Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to
reach a global audience).
- Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi
pembelajaran (easy updating of content as well as archivable
capabilities).
D. KELEMAHAN/KEKURANGAN
E-LEARNING
Selain banyak manfaatnya, e-Learning dengan
menggunakan internet untuk pembelajaran jarak jauh memiliki beberapa kekurangan
atau kelemahan, antara lain:
- Salah satu ciri khas dari pembelajaran jarak jauh
adalah terpisahnya secara fsik antara pengajar dengan pembelajar, sehingga
menjadikan interaksi antara pengajar dengan pembelajar atau pembelajar
dengan pembelajar lainnya menjadi tidak ada atau kurang sekali. Kurangnya
interaksi ini menjadikan kurang dekat atau akrabnya pengajar dengan
pembelajar yang dapat menghambat atau mengganggu keberhasilan proses
pembelajaran. Pendidikan bukan hanya menekankan pada perubahan ilmu
pengetahuan, namun juga sikap, sehingga dengan kurangnya interaksi ini
bisa menghambat pembentukan sikap, nilai (values), moral, atau sosial
dalam proses pembelajaran, sehingga tidak dapat diaplikasikan dalam
kehidupannya sehari-hari.
- Teknologi merupakan bagian penting dari
pendidikan, namun jika lebih terfokus pada aspek teknologinya dan bukan
pada aspek pendidikannya, maka ada kecenderungan lebih memperhatikan aspek
teknis atau aspek bisnis/komersial, dan mengabaikan aspek pendidikan untuk
mengubah kemampuan akademik, perilaku, sikap, sosial, atau keterampilan
dari pembelajar.
- Proses pembelajaran dan mengajarnya cenderung ke
arah pelatihan dari pada pendidikan yang lebih menekankan pada aspek
pengetahuan atau psikomotor dan kurang memperhatikan aspek afektip.
- Pengajar dituntut mengetahui dan menguasai
strategi, metode, atau teknik pembelajaran berbasis teknologi informasi
dan komunikasi yang mungkin selama pembelajar konvensional kurang
dikuasainya. Jika pengajar tidak menguasainya, maka proses transfer ilmu
pengetahuan atau informasi dari pengajar kepada pembelajar akan terhambat
dan akan mengagalkan proses pembelajaran tersebut.
- Proses pembelajaran melalui e-learning
menggunakan layanan internet yang menuntut pembelajar untuk belajar secara
mandiri untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi dengan mengakses
sendiri ke internet dan tidak menggantungkan diri pada informasi dari
pengajar. Jika pembelajar tidak mampu belajar mandiri dan motivasi
belajarnya rendah, maka proses belajarnya akan mengalami kegagalan atau
tidak tercapai tujuan pembelajaran atau pendidikan, yaitu terjadinya
perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pembelajar.
- Kelemahan dari aspek teknis, yaitu tidak semua
pembelajar dapat memanfaatkan fasilitas internet karena tidak tersedia
atau langkanya komputer dengan internetnya. Apalagi belum semua tempat
atau lembaga pendidikan tersedia fasilitas jaringan internetnya. Kalaupun
ada komputer dengan internet, terkadang terkendala dengan tidak tersedia
atau terbatasnya fasilitas listrik dan infrastruktur yang lain.. Jika
pembelajar/siswa berusaha sendiri untuk menyediakan fasilitas komputer dengan
internetnya terkendala masalah biaya yang relatif berbiaya tinggi untuk
mendapatkan perangkat komputer. Begitu pula jika harus datang ke warung
internet (warnet) perlu mengeluarkan biaya.
- Masalah keterbatasan ketersediaan software
(perangkat lunak) yang biayanya masih relatif mahal, untuk itu diperlukan
upaya memperoleh perangkat lunak tersebut dengan biaya yang tidak mahal,
misalnya mengadakan kerja sama dengan para provider komputer atau
pihak-pihak yang terkait dan tertarik dengan pendidikan.
- Jika fasilitas komputer dengan internetnya sudah
tersedia lengkap dan tidak ada kendala, masalahnya akan timbul karena
kurangnya pengetahuan dan kemampuan atau keterampilan (skill dan
knowledge) mengoperasionalkan komputer dan memanfaat internet secara
optimal. Untuk itulah diperlukan sumber daya manusia, seperti pengajar
yang terampil memanfaatklan komputer dan internet secara optimal dalam
teknik pembelajaran yang menggunakan komputer untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dan informasi yang bermanfaat sebanyak-banyaknya.
C. Perangkat lunak
pembelajaran kolaboratif Daring
Pembelajaran kolaboratif daring merupakan kegiatan yang beranggotakan pendidik dan peserta didik sekolah-sekolah yang saling bermitra dari berbagai wilayah negara dalam kelas maya (cyber classroom) yang dibangun bersama dalam bentuk website.
1. Pemanfaatan kelas maya
Kelas maya disebut juga kelas virtual (virtual class). Kelas maya merupakan lingkungan belajar hanya dalam konten digital yang disimpan, diakses, dan dipertukarkan melalui jaringan komputer dan sistem informasi sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja.Selain digunakan untuk proses pendidikan jarak jauh (distance education), sistem tersebut juga dapat digunakan sebagai tambahan atau penunjang dalam kelas tatap muka.
a. Aktivitas sistem kelas maya
Secara umum, kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa dalam kelas maya dapat digambarkan sebagai berikut.
1). Siswa kelas dengan jadwal tertentu.
Kelas tersebut khusus disediakan
untuk pembelajaran secara virtual
sehingga pada kelas telah dilengkapi
dengan pengeras suara, LCD Projector,
komputer, mikrofon, dan beberapa
kemera pengawas. Alat-alat tersebut
terhubung melalui jaringan komputer
milik guru atau pengajar.
2). Interaksi antara siswa dan guru
dilakukan di tempat terpisah
dengan syarat waktu kelas tetap
disepakati bersama antara keduanya.
3. Siswa yang berada di kelas,
mengikuti presentasi melalui website
kelas maya yang juga menampilkan
wajah guru jika ada pertanyaan maka
siswa tinggal maju ke depan dan bertanya
melalui mikrofon yang tersedia.
b. Penerapan sistem kelas maya
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan kelas maya adalah sebagai berikut.
1). Ketersediaan perangkat keras dan
perangkat lunak pendukung yang dibutuhkan.
2). Tersedianya infrastruktur jaringan
pendukung yang memadai.
3). Kebijakan yang mengandung pelaksanaan
kelas maya.
c. Hasil pelaksanaan kelas maya
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kelas maya agar mendapatkan hasil yang maksimal adalah sebagai berikut.
1). Kelas maya maya harus dapat
menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif.
2). Kelas maya harus dapat menyediakan
berbagai fasilitas kelas yang terintegrasi
bahan (bahan ajar, rencana pembelajaran,
tugas-tugas dan penilaian hasil belajar)
dan dapat mengukur pencapaian
kompetensi siswa.
3). Kelas maya juga perlu di rancang
supaya siswa dapat berbagi hasil
karya dan bertukar pengalaman
dalam menerapkan pengetahuan
yang telah diperolehnya.
2. Jenis-jenis perangkat lunak pendukung kelas maya
Dalam rangka mendukung kelas Maya, di manfaatkanlah berbagai perangkat lunak yang pada umumnya berbasis web. Secara umum dikenal dua jenis Aplikasi, yaitu learning management system (LMS) dan learning content management system(LCMS).
a. learning management system (LMS)
LMS adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola pembelajaran, mengirimkan konten (content delivery system) dan melacak aktivitas daring seperti kehadiran dalam kelas maya, mematikan waktu pengumpulan tugas, dan melacak hasil pencapaian siswa.
b. Learning content management system (LCMS)
LCMS adalah aplikasi yang digunakan untuk mendaftar, menyimpan, menggabungkan, mengelola, dan mempublikasikan konten pembelajaran untuk menyampaikan melalui web, bentuk cetak, atupun CD. LCMS tidak hanya dapat membuat, mengelola, dan menyediakan modul-modul pembelajaran, tetapi juga mengelola atau menyunting (mengedit) semua bagian yang membentuk sebuah katalog. Contoh LCMS adalah claroline dan e-doceo solutions (Talentsoft learning).
c. Sosial learning Network ( SLN)
Social learning network (SLN) atau sering disebut dengan jejaring sosial untuk pembelajaran merujuk pada koneksi interpersonal melalui interaksi dengan tujuan utama pengembangan pengetahuan. Secara lebih rinci, SLN merujuk pada beberapa penggunaan sebagai berikut.
1). Penggunaan social network (SN)
untuk pembelajaran dalam pendidikan
formal.
2). Penggunaan SN oleh para pelajar
dalam kelompok kalaborasi/diskusi
yang dilaksanakan secara informal.
3). Penggunaan laman yang secara
khusus dirancang untuk pembelajaran
melalui jejaringa sosial (SLN)
4). Penggunaan SLN yang secara
khusus dikembangkan sendiri oleh guru.
3. Edmodo sebagai social learning network (SLN)
Edmodo merupakan perangkat lunak yang aman digunakan untuk SLN oleh guru dan siswa. Guru atau pihak sekolah dapat mengelola sistem yang menyediakan fitur terbaik dan praktis menghilangkan kecemasan kita terhadap aktivitas siswa dengan internet.
Dengan perangkat lunak ini kita lebih mudah untuk memonitor interaksi pengguna dalam Edmodo learning environment. Tidak ada yang bisa masuk ke ruang Edmodo tanpa adanya undangan, dan siswa tidak dapat menggunakannya untuk berhubungan dengan pengguna asing. Selain itu, kita juga dapat dengan mudah mengetahui apabila terdapat pelanggaran atau orang asing yang tidak terdapat di Edmodo.
Perkembangan Edmodo berdasarkan prinsip pengolahan kelas berbasis kelompok dengan media sosial. Fitur utama Edmodo merupakan dukungan aktif terhadap model komunikasi dari daring media sosial dengan penambahan beberapa fitur bahan ajar daring dan evaluasi daring.
Berikut ini adalah beberapa fitur utama Edmodo yang dapat digunakan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran.
a. Kelas mayadengan dengan sistem
closed Group collaboration,yaitu hanya
mereka yang memiliki kode grup yang dapat
mengikuti kelas.
b. Komunikasi menggunakan model
media sosial.
c. Manajemen konten pembelajaran.
Pembelajaran kolaboratif daring merupakan kegiatan yang beranggotakan pendidik dan peserta didik sekolah-sekolah yang saling bermitra dari berbagai wilayah negara dalam kelas maya (cyber classroom) yang dibangun bersama dalam bentuk website.
1. Pemanfaatan kelas maya
Kelas maya disebut juga kelas virtual (virtual class). Kelas maya merupakan lingkungan belajar hanya dalam konten digital yang disimpan, diakses, dan dipertukarkan melalui jaringan komputer dan sistem informasi sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja.Selain digunakan untuk proses pendidikan jarak jauh (distance education), sistem tersebut juga dapat digunakan sebagai tambahan atau penunjang dalam kelas tatap muka.
a. Aktivitas sistem kelas maya
Secara umum, kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa dalam kelas maya dapat digambarkan sebagai berikut.
1). Siswa kelas dengan jadwal tertentu.
Kelas tersebut khusus disediakan
untuk pembelajaran secara virtual
sehingga pada kelas telah dilengkapi
dengan pengeras suara, LCD Projector,
komputer, mikrofon, dan beberapa
kemera pengawas. Alat-alat tersebut
terhubung melalui jaringan komputer
milik guru atau pengajar.
2). Interaksi antara siswa dan guru
dilakukan di tempat terpisah
dengan syarat waktu kelas tetap
disepakati bersama antara keduanya.
3. Siswa yang berada di kelas,
mengikuti presentasi melalui website
kelas maya yang juga menampilkan
wajah guru jika ada pertanyaan maka
siswa tinggal maju ke depan dan bertanya
melalui mikrofon yang tersedia.
b. Penerapan sistem kelas maya
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan kelas maya adalah sebagai berikut.
1). Ketersediaan perangkat keras dan
perangkat lunak pendukung yang dibutuhkan.
2). Tersedianya infrastruktur jaringan
pendukung yang memadai.
3). Kebijakan yang mengandung pelaksanaan
kelas maya.
c. Hasil pelaksanaan kelas maya
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kelas maya agar mendapatkan hasil yang maksimal adalah sebagai berikut.
1). Kelas maya maya harus dapat
menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif.
2). Kelas maya harus dapat menyediakan
berbagai fasilitas kelas yang terintegrasi
bahan (bahan ajar, rencana pembelajaran,
tugas-tugas dan penilaian hasil belajar)
dan dapat mengukur pencapaian
kompetensi siswa.
3). Kelas maya juga perlu di rancang
supaya siswa dapat berbagi hasil
karya dan bertukar pengalaman
dalam menerapkan pengetahuan
yang telah diperolehnya.
2. Jenis-jenis perangkat lunak pendukung kelas maya
Dalam rangka mendukung kelas Maya, di manfaatkanlah berbagai perangkat lunak yang pada umumnya berbasis web. Secara umum dikenal dua jenis Aplikasi, yaitu learning management system (LMS) dan learning content management system(LCMS).
a. learning management system (LMS)
LMS adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola pembelajaran, mengirimkan konten (content delivery system) dan melacak aktivitas daring seperti kehadiran dalam kelas maya, mematikan waktu pengumpulan tugas, dan melacak hasil pencapaian siswa.
b. Learning content management system (LCMS)
LCMS adalah aplikasi yang digunakan untuk mendaftar, menyimpan, menggabungkan, mengelola, dan mempublikasikan konten pembelajaran untuk menyampaikan melalui web, bentuk cetak, atupun CD. LCMS tidak hanya dapat membuat, mengelola, dan menyediakan modul-modul pembelajaran, tetapi juga mengelola atau menyunting (mengedit) semua bagian yang membentuk sebuah katalog. Contoh LCMS adalah claroline dan e-doceo solutions (Talentsoft learning).
c. Sosial learning Network ( SLN)
Social learning network (SLN) atau sering disebut dengan jejaring sosial untuk pembelajaran merujuk pada koneksi interpersonal melalui interaksi dengan tujuan utama pengembangan pengetahuan. Secara lebih rinci, SLN merujuk pada beberapa penggunaan sebagai berikut.
1). Penggunaan social network (SN)
untuk pembelajaran dalam pendidikan
formal.
2). Penggunaan SN oleh para pelajar
dalam kelompok kalaborasi/diskusi
yang dilaksanakan secara informal.
3). Penggunaan laman yang secara
khusus dirancang untuk pembelajaran
melalui jejaringa sosial (SLN)
4). Penggunaan SLN yang secara
khusus dikembangkan sendiri oleh guru.
3. Edmodo sebagai social learning network (SLN)
Edmodo merupakan perangkat lunak yang aman digunakan untuk SLN oleh guru dan siswa. Guru atau pihak sekolah dapat mengelola sistem yang menyediakan fitur terbaik dan praktis menghilangkan kecemasan kita terhadap aktivitas siswa dengan internet.
Dengan perangkat lunak ini kita lebih mudah untuk memonitor interaksi pengguna dalam Edmodo learning environment. Tidak ada yang bisa masuk ke ruang Edmodo tanpa adanya undangan, dan siswa tidak dapat menggunakannya untuk berhubungan dengan pengguna asing. Selain itu, kita juga dapat dengan mudah mengetahui apabila terdapat pelanggaran atau orang asing yang tidak terdapat di Edmodo.
Perkembangan Edmodo berdasarkan prinsip pengolahan kelas berbasis kelompok dengan media sosial. Fitur utama Edmodo merupakan dukungan aktif terhadap model komunikasi dari daring media sosial dengan penambahan beberapa fitur bahan ajar daring dan evaluasi daring.
Berikut ini adalah beberapa fitur utama Edmodo yang dapat digunakan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran.
a. Kelas mayadengan dengan sistem
closed Group collaboration,yaitu hanya
mereka yang memiliki kode grup yang dapat
mengikuti kelas.
b. Komunikasi menggunakan model
media sosial.
c. Manajemen konten pembelajaran.
Link VIDEO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar